
Banyak ibu baru mengalami masalah produksi air susu ibu (ASI) yang sedikit pada minggu pertama setelah melahirkan. Namun, ada juga sebagian ibu yang justru memiliki produksi ASI berlebihan.
Hal itu mungkin terlihat baik, karena ibu bisa memberikan bayi ASI yang cukup, bahkan lebih. Namun, jumlah ASI yang banyak bisa mengalir cukup deras dan sulit dikontrol, sehingga bayi bisa tersedak atau kesulitan bernapas ketika menyusu.
Produksi ASI yang berlebih juga bisa merembes bocor yang akan membuat ibu resah dan merasa tidak nyaman ketika sedang beraktivitas di luar rumah. Lantas, bagaimana cara mengatasi produksi ASI berlebihan? Simak ulasannya di sini.
Cara Mengatasi Produksi ASI yang Berlebihan
Salah satu cara untuk mengatasi produksi ASI berlebih adalah selalu membawa handuk untuk mengeringkan payudara ibu dan bayi selama menyusui. Selain itu, ibu bisa mengatasi produksi ASI berlebihan dengan cara ini:
- Bila bayi ibu terengah-engah saat menyusu, sebaiknya hentikan sementara kegiatan menyusu. Ketika aliran air susu yang keluar sudah melambat dan bayi sudah tidak terengah-engah lagi, baru ibu boleh kembali menyusuinya.
- Ketika menyusui, sebaiknya pijat perlahan areola ibu untuk mengendalikan aliran susu. Areola adalah daerah gelap di sekitar puting payudara yang bisa melebar dan berubah warna menjadi lebih gelap selama kehamilan.
- Mengatasi produksi ASI berlebihan juga bisa dengan menjaga bayi ibu dalam posisi terduduk. Ada sebagian bayi yang akan membiarkan air susu menetes keluar dari mulut mereka agar tidak tersedak.
- Sebelum menyusui, sebaiknya perah ASI sebentar dengan kecepatan rendah, lalu simpan di dalam botol. Hal ini bertujuan agar aliran ASI tidak terlalu deras sehingga bayi tidak mengalami kewalahan dan tersedak oleh air susu. Bila sudah terasa mulai berkurang kecepatannya, maka mulailah untuk menyusui kembali bayi ibu.
- Usahakan untuk menyusui hanya dengan satu payudara dalam satu waktu. Hindari untuk berpindah-pindah. Melalui cara ini, ASI ibu di satu sisi payudara akan lebih terkuras dan bayi tidak kewalahan karena berpindah sisi.
- Usahakan untuk menyusui sebelum Si Kecil lapar atau sebelum waktu menyusui biasanya. Bila Si Kecil sudah lapar, maka hisapannya akan lebih kuat dan cepat sehingga bisa menstimulasi lebih banyak ASI. Hisapan yang lembut dan pelan bisa meminimalisir banyaknya aliran ASI.
- Ibu juga bisa juga mencoba memosisikan bayi duduk menghadap ibu, dan ibu bersandar agak miring ke belakang. Posisi ini dapat memperlambat aliran susu. Sebagai cara alternatif, cobalah menyusui dengan posisi berbaring miring sambil meletakkan handuk atau kain di bawah payudara agar bisa menampung tetesan air susu.
Bila ibu mengalami hiperlaktasi, jangan pernah berpikir untuk mengurangi asupan cairan tubuh. Mengurangi minum tidak akan membuat ibu menghasilkan air susu yang lebih sedikit, tetapi justru bisa menimbulkan masalah bagi kesehatan tubuh.