"Pelayanan Layaknya Keluarga."
Beberapa balita mulai menghindar ketika waktunya keramas. Ada yang berteriak, kabur keluar dari kamar mandi bahkan bisa jadi menolak untuk mandi. Jika sudah begitu, ibu bisa jadi dibikin pusing dengan tingkah pola si kecil. Tenang bu, berikut tips agar si kecil senang dikeramas.
Ibu bisa mulai dengan memberi tahunya bahwa akan menyiram air di kepalanya sambil terus bermain air bersama. Kemudian ibu basahi kepalanya perlahan dengan menyuruhnya menundukkan kepalanya. Setelah selesai diberikan sampo, ibu kembali membasuhnya dengan melakukan teknik yang sama. Ibu juga jangan lupa untuk membersihkan busa sampo hingga benar-benar bersih. Karena bisa jadi busa sampo yang tidak bersih menjadi penyebab gatal di kulit kepala yang membuat anak malas keramas. Ibu bisa mengajaknya sambil bermain gelembung sabun dan juga bermain tembakan air. Bisa juga dengan sambil membawa maiannya, sehingga bisa sembari mengalihkan perhatian anak.
Topi mandi bisa menjadi 'senjata' bagi ibu. Topi mandi ini memiliki bentuk yang bolong di bagian tengahnya dan biasa digunakan untuk keramas. Ibu bisa menggunakannya untuk melindungi si kecil agar sampo tidak masuk ke mata. Pilihlah topi mandi sesuai dengan warna kegemaran si kecil agar ia senang memakainya.
Ibu bisa memilih untuk menggunakan sampo khusus anak untuk si kecil. Karena formula sampo khusus anak berbeda dengan sampo untuk orang dewasa. Sampo khusus anak bisa menghindari anak dari iritasi dan tidak pedih di mata. Pilihlah sampo dengan aroma yang disukai anak sehingga ia senang ketika mulai diberi sampo. Beberapa brand produk anak mengeluarkan juga sabun 2 in 1 dengan menggabungkan sabun dan sampo sekaligus. Bisa sekalian berhemat bukan?
Ibu bisa memberikan contoh si kecil dengan menunjukkan rambut yang bersih dan sehat setiap selesai anda keramas. Lama kelamaan ia bisa jadi tertarik untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, ibu juga bisa mencontohkan dengan berpura-pura mencuci rambut boneka atau karakter kesayangannya. Dengan begitu ia akan terbiasa dengan cara keramas yang ibu contohkan.
Jika si kecil masih takut keramas, sebaiknya ibu tidak mencuci rambutnya terlalu sering. Cukup lakukan sekali atau dua kali seminggu. Jika ia mulai senang keramas, Ibu bisa tingkatkan frekuensi keramas sesuai mood si kecil.
Membiarkan si kecil melakukan 'pekerjaan' sendiri bisa menjadi trik yang jitu. Dengan mengambil peran, si kecil bisa ikut senang akan pekerjaan tersebut. Ibu bisa mulai dengan memberikan si kecil cangkir yang diisi air. Ajari ia cara menyiram air ke kepala dan tubuhnya. Tetapi, ibu tetap harus mengawasinya ya. Mungin untuk awal ia masih sedikit kikuk saat menuangkan air ke kepalanya. Namun biarkan si kecil melakukannya berulang kali. Nah jika ia sedang asyik sendiri, ibu bisa ikut menuangkan air di kepalanya perlahan-lahan pada waktu yang sama tanpa mereka sadari.
Ketika anak mulai senang dikeramas, jangan lupa ibu selipkan pujian. Bisa dengan mengatakan 'hebat' ataupun 'keren'. Anak akan merasa apa yang dilakukannya adalah hal yang membanggakan. Selipkan juga kata terima kasih agar ia merasa dihargai. Jika masih belum berhasil, ibu harus bersikap sabar karena mengenalkan satu kebiasaan baik pada anak membutuhkan kesabaran yang ekstra.